Pada
masa dulu, biaya konstruksi belum dapat dihitung, dan baru diketahui
jumlah nilainya setelah pekerjaan yang bersangkutan selesai. Kemudian
para teknisi berupaya untuk membuat rencana perhitungan biaya, tetapi
masih selalu meleset dari kenyataan yang terjadi. Dari pihak Owner
selalu tidak puas terhadap estimasi yang dilakukan, karena selalu
meleset jauh, dilain pihak para Kontraktor juga memerlukan perhitungan
biaya yang akurat, dalam rangka menjamin harga penawaran yang mereka
ajukan pada owner. Sejak itu mulai terpikirkan profesi keahlian
menghitung biaya proyek, yang akhirnya terbentuklah sebuah profesi yang
disebut Quantity Surveyor, yang tugas utamanya adalah menyangkut biaya
proyek. istilah Quantity Surveyor sendiri di Indonesia relatif belum
lama dikenal, tetapi bukan berarti fungsinya tidak dilakukan, namun
dengan istilah lain yaitu yang sering disebut sebagai ”estimator”.
Istilah
QS datang dari Inggris termasuk negara-negara anggota Commonwealth,
yang akhirnya meluas sebagai suatu profesi yang diakui secara
Internasional. Oleh karena itu tidak ada salahnya bila kita juga
mengadop profesi tersebut, untuk meningkatkan kompetensi para estimator
kita.
Definisi Quantity Surveyor
Menurut
Australian Institute of Quantity Surveyor (AIQS): Quantity Surveyor
adalah salah satu dari Tim penasehat professional dalam industri
konstruksi, (juga disebut Construction Economists, Construction Cost
Managers, Cost Consultans, Cost Engineers, Estimators) yang memiliki
keahlian yang meliputi:
o Melakukan estimate and monitoring
construction cost dari tahap awal sampai tahap akhir (termasuk
menyiapkan Bill of Quantities)
o Menyelengggarakan tender
o Menetapkan type kontrak (termasuk menetapkan pasal khusus yang diperlukan)
o Menghitung pengurangan pajak konstruksi
o Menghitung nilai klaim asuransi dan claim konstruksi
o Menjalankan mediasi dan Arbitrase dalam suatu sengketa konstruksi.
Peran Quantity Surveyor
Sesuai
dengan definisi tersebut diatas, maka peran seorang Quantity Surveyor,
selama tahapan proyek dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tahap Feasibility Study :
o
Memberikan saran/nasehat kepada Owner (pemilik bangunan) agar dapat
mencapai seluruh kebutuhannya melalui bangunan, dengan biaya yang paling
efisien (ekonomis)
Tahap Design :
o Melakukan Value Engineering terhadap design yang ada, untuk dapat menekan biaya proyek tanpa mengurangi tujuan dan fungsi
o Mempersiapkan Bill of Quantities
o Menetapkan spesifikasi teknik dari proyek
o Menyusun Cost Budget (Owner estimate)
Tahap Procurement/Pengadaan:
o Menyiapkan dokumen pra qualifikasi/tender, termasuk menyarankan jenis kontrak, atau pasal yang bersifat khusus.
o
Menyelenggarakan pra qualifikasi/tender, dan termasuk mengevaluasi
hasil nya (peran Q.S untuk kontraktor pada tahap ini adalah menghitung
penawaran tender, yang paling kompetitif)
Tahap Construction (pelaksanaan proyek)
o Menilai progress pekerjaan untuk pembayaran
o Menghitung final measurement
Tahap Pasca Construction
o Menghitung pekerjaan tambah/kurang, termasuk menghitung unit price pekerjaan baru
o Menghtiung pajak-pajak Konstruksi
o Menghitung nilai eskalasi proyek
o Menghitung claim konstruksi/asuransi
o Menyelesaikan sengketa konstruksi melalui mediasi /arbitrase
Pelayanan / Jasa Quantity Surveyor
Menurut
Australian Institute of Quantity Surveyor, lingkup pelayanan Quantity
Surveyor meliputi pelayanan dalam bidang-bidang sebagai berikut:
Financial Advisor:
o Mempersiapkan budget untuk membangun proyek
o Memberikan saran kualitas bangunan sesuai dengan budget
o Mempersiapkan dokumen kontrak (seperti Bill of Quantities dan dokumen cost contol)
o Memberikan rekomendasi tipe kontrak, dan proses pelaksanaan untuk mencapai budget dan waktu yang ditetapkan .
o Mempersiapkan perhitungan tax depreciation (pengurangan pajak)
Construction Advisor:
o Memberikan saran alternatif penggunaan material dalam perhitungan biaya proyek
o Memberikan saran construction methods, dalam perhitungan biaya proyek
o Memberikan saran tentang efek site condition terhadap budget
o Memberikan saran tentang feasibility
Contract Administrator:
o Memberikan saran tentang sesuatu hal antara Owner dan Konsultan
o Memberikan saran tentang sesuatu hal antara Owner dan Kontraktor
o
Memberikan saran tentang sesuatu hal yang menyangkut kontrak (seperti
pembayaran, perubahan skope pekerjaan, perubahan pekerjaan, klaim, dan
final accounts)
Knowledge Base Quantity Surveyor
Dengan
memperhatikan definisi, peran dan lingkup pelayanan Quantity Surveyor,
maka seorang Quantity Surveyor, harus memahami beberapa ilmu pengetahuan
tentang hal-hal sebagai berikut:
1) Construction Philosophy
2) Construction Cost, yang meliputi: Cost estimate, cost budget, dan cost control (termasuk perhitungan pajak)
3) Construction schedule
4) Construction Method
5) Construction Risk
6) Construction Resources
7) Construction Procurement
8) Contract Administration
9) Arbitration (bila diminta untuk menyelesaikan sengketa)
Kedalaman
penerapan sembilan knowledge base tersebut dalam menjalankan fungsi
quantity surveyor, akan menunjukkan tingkat kualifikasi dari seorang
Quantity Surveyor, yang pada umumnya dibagi menjadi tiga tingkatan
kualifikasi, yaitu level 4, level 5, dan level 6 (dimana level 1, 2, dan
3 disediakan untuk tingkat ketrampilan).
Seseorang dapat
dinyatakan sebagai Quantity Surveyor ahli, dengan level tertentu (4, 5,
atau 6), bila yang bersangkutan telah memiliki unit-unit kompetensi yang
ditetapkan, dan menguasai elemen-elemennya, serta dapat diukur unjuk
kerjanya dengan cara tertentu.
sumber
No comments:
Post a Comment