Wednesday, June 6, 2012

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas pada suatu Proyek


 
Dalam jurusan teknik sipil, tentu kita akan mempelajari struktur organisasi dan uraian tugas pada suatu proyek. Hal ini berguna agar mengetahui hak dan kewajiban serta batasan dari setiap jabatan.

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Strukur organisasi adalah bagian dari manajemen atau pengolaan proyek dengan cara tertentu untuk mendapatkan tujuan tertentu. Secara garis besar pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek yaitu sebagai berikut
 
Unit Organisasi Pemilik Proyek / Employer
1                  1.      Pemilik Proyek
Pemilik proyek adalah pihak yang menginginkan suatu fasilitas proyek, sekaligus yang menangung pembiayaan proyek yang akan didirikan.
Pemimpin Proyek adalah orang yang diangkat untuk memimpin pelaksanaan kegiatan proyek, mempunyai hak, wewenang, fungsi serta bertanggung jawab penuh terhadap proyek yang dipimpinnya dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Tugas Pimpinan Proyek (pimpro)   :
a.            Mengambil keputusan terakhir yang berhubungan dengan      pembangunan proyek.
b.            Menandatangani Surat Perintah Keja (SPK) dan surat perjanjian (kontrak) antara    pimpro dengan kontraktor.
c.             Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada kontraktor.
d.            Menyetujui atau menolak pekerjaan tambah kurang.
e.            Menyetujui atau menolak penyerahan pekerjaan.
f.             Memberikan semua instruksi kepada konsultan pengawas.

2                2.      Bendahara.
Bendahara adalah orang yang bertanggung jawab kepada Pemimpin Proyek atas pengaturan penbiayaan sesuai dengan peraturan yang berlaku pada pelaksanaan keuangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan.
Tugas dan kewajiban Bendahara yaitu :
a.            Mematuhi peraturan-peraturan serta ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi   pelaksanaan keuangan Daerah dan Negara.
b.            Membuat buku kas umum beserta buku penunjangnya.
c.             Mengadakan data yang bersifat kearsipan yang menyangkut dengan    pembukuan.
d.            Bertangung jawab atas uang kas proyek yang diamanatkan oleh Pemimpin Proyek.
e.            Menyelenggarakan pengurusan keuangan baik bersifat penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran serta bertanggung jawab sepenuhnya atas pengolahan keuangan proyek.
f.             Membuat Surat Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran      Pembangunan (SPJP).

3.  Kepala Urusan Tata Usaha.
                Tugas kepala urusan tata usaha yaitu:
a.            Menginventaris semua barang-barang milik proyek.
b.            Membuat pembukuan arsip-arsip selama pelaksanaan proyek.
c.             Memelihara peralatan administrasi dan bangunan kantor.
d.            Mempersiapkan semua kebutuhan perlengkapan administrasi dan alat-alat kantor untuk menunjang kelancaran proyek tersebut.
4. Kepala Urusan Teknik
                 Tugas kepala urusan teknik yaitu   :
a.            Membantu pelaksana kegiatan dalam mengendalikan  proyek sejak awal kegiatan sampai pelaksanaan kegiatan.
b.            Membantu mengevaluasi pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan sehingga sesuai dengan yang direncanakan.
c.             Memberikan saran-saran teknis kepada pelaksanaan kegiatan.
d.            Mengambil keputusan yang berhubungan dengan proyek atas persetujuan pelaksana kegiatan.
e.            Mengumpulkan, meneliti dan mengelola data yang berhubungan dengan pelaksanaan  proyek.
5.  Pengawas Lapangan.
              Pengawas lapangan adalah orang yang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati agar dapat memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek mengenai kualitas material dan peralatan yang digunakan sesuai dengan rencana atau belum.
                Tugas dan tanggung jawab pengawas lapangan yaitu        :
a.            Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, sehingga tetap terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja.
b.            Menampung segala persoalan di lapangan dan menyampaikannya kepada pemimpin proyek.
c.             Membantu survey dan mengumpulkan data di lapangan.
d.            Menjaga hubungan baik dengan instasi serta masyarakat setempat yang berhubungan dengan pekerjaan.
e.            Meneliti laporan bulanan yang diserahkan oleh kontaktor.
6. Pelaksana Kegiatan.
                Tugas pelaksana kegiatan yaitu      :
a.            Mengendalikan proyek sejak awal kegiatan sampai selesai pelaksanaan.
b.            Memberikan semua instruksi kepada konsultan pengawas.
c.             Menyetujui atau menolak pekerjaan tambah kurang
d.            Menyetujui atau menolak penyerahan pekerjaan
7. Pemegang Kas.
                Tugas pemegang kas yaitu  :
a.            Meyelenggarakan data-data kearsipan yang berhubungan dengan bukti-bukti pembukuan keuangan selama pelaksanaan proyek.
b.            Bertanggung jawab atas pengelolaan admisinistrasi keuangan proyek.
c.             Melaksanakan pembayaran atas persetujuan pelaksana kegiatan serta menyiapkan surat permintaan pembayaran (SPP).
d.            Menyelenggarakan buku kas umum dengan buku-buku pembantunya.

8. Pelaksana Administrasi Keuangan.
                                Tugas pelaksana adminstrasi keuangan yaitu         :
a.            Mempersiapkan daftar biaya berkaitan dengan rancangan dalam bentuk batas biaya dan target biaya untuk setiap bagian pekerjaan.
b.            Menyelenggarakan sistem administrasi umum dan teknis dalam rangka memperlancar pengelolaan proyek.
c.             Membuat pembukuan arsip-arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
d.            Melaksanakan pengendalian biaya selama pelaksanaan proyek.

Unit Organisasi Kontraktor Pelaksana
1. General Superintendent.
          General Superintendent adalah unit organisasi kontraktor pelaksana yang berada dilapangan. General Superintendent merupakan wakil mutlak dari perusahaan.
               Tugas  General Superintendent yaitu :
a.            Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b.            Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai.
c.             Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
d.            Memotivasi seluruh stafnya agar bekerja sesuai dengan ketentuan dan sesuai dengan tugasnya masing- masing.
2. Deputy General Superintendent.
Tugas Deputy General Superintendent yaitu :
a.            Bertanggung jawab kepada general superintendent.
b.            Mengambil keputusan yang berkenaan dengan proyek atas persetujuan general superintendent.
c.             Membantu general superintendent dalam mengkoordinir pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai.
3. Site Engineer Manager.
Tugas Site Engineer Manager yaitu :
a.            Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada dilapangan.
b.            Memberikan cara-cara penyelesaian atas usul-usul perubahan desain dari lapangan berdasarkan persetujuan pihak pemberi perintah kerja, sedemikian rupa sehingga tidak menghambat kemajuan palaksanaan di lapangan.
c.             Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai dengan dokumen kontrak.
4. Site Adm. Manager.
                Tugas Site Adm. Manager yaitu :
a.            Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi di lapangan.
b.            Membuat laporan keuangan mengenai seluruh pengeluaran proyek.
c.             Membuat secara rinci pembukuan keuangan proyek.
d.            Memeriksa pembukuan arsip-arsip selama pelaksanaan proyek.
5. Site Operation Manager.
Tugas site Operation Manager yaitu :
a.            Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b.            Melaksanakan kegiatan sesuai dokumen kontrak.
c.             Memotivasi pelaksana agar mampu bekerja dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi.
d.            Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan untuk keperluan pengendalian dari pelaksanaan pekerjaan.
6. Progress/ Monthly Certificate (MC)
                Tugas Progress/MC yaitu :
a.            Memberikan rekomondasi kepada perencana agar dapat mencapai kemajuan pekerjaan yang telah direncanakan.
b.            Memonitor kemajuan pekerjaan yang telah selesai.
c.             Memeriksa kemajuan apakah pekerjaan sesuai dengan perencanaan.
7. Quality Control.
Tugas Quality Control yaitu :
a.            Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai.
b.            Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan dokumen.
c.             Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
8. Pelaksana.
     Tugas pelaksana yaitu :
a.         Melaksanakan pekerjaan harian sesuai dokumen kontrak.
b.        Megkoordinir pekerja agar bekerja efektif dan efisien.
c.         Melaksanakan pekerjaan harian lapangan.
9. Surveyor/Drawing.
                 Tugas Surveyor/Drawing yaitu :
a.            Membuat gambar-gambar kerja yang diperlukan dalam proyek.
b.            Bertanggung jawab atas data-data pengukuran di lapangan.
c.             Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelaksanaan proyek.
  
 Unit Organisasi Konsultan Pelaksana
1. Site Engineer.
Tugas Site Engineer yaitu :
a.            Bertanggung jawab kepada pemilik proyek.
b.            Mengadakan penilaian terhadap kemajuan pekerjaan, memberikan petunjuk-petunjuk atas wewenang yang diberikan pelaksana kegiatan.
c.             Mengatur atau menggerakkan kegiatan teknis agar dicapai efisiensi pada setiap kegiatan (pekerjaan yang harus ditangani).
d.            Mengecek dan menandatangani dokumen tentang pengendalian mutu dan volume pekerjaan.
2. Highway Engineer.
                Tugas Highway Engineer yaitu      :
a.            Menganalisa data survey lapangan, data lain yang tersedia seperti tipe dan volume lalu lintas dan meyiapkan detai desain, perkiraan jumlah dan biaya, serta pekerjaan dan usulan perubahan.
b.            Menyiapkan rencana kerja detail pekerjaan untuk menyelidiki termasuk pengeboran atau sondir jika diperlukan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim supervisi dalam melaksanakan rencana kerja di lapangan.
c.             Melaksanakan review design dan usulan perubahan design serta biaya, meyiapkan gambar teknis untuk membuat laporan pada pelaksanaan kegiatan pengawasan
3.  Chief Inspector.
                Tugas Chief Inspector yaitu :
a.            Bertanggung jawab kepada Site Engineer.
b.            Membantu Site Engineer dalam menyiapkan data untuk “final payment”.
c.             Memberikan laporan kemajuan pekerjaan kepada Site Engineer.
d.            Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.
e.            Membuat catatan harian tentang pekerjaan yang dilakukan kontraktor.
4. Quality Engineer.
Tugas Quality Engineer yaitu :
a.            Bertanggung jawab kepada Site Engineer.
b.            Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan pengendalian mutu paling lambat 14 bulan berikutnya. Himpunan data harus mencakup semua tes laboratorium dan lapangan secara jelas dan terperinci.
c.             Melakukan semua analisa semua tes, termasuk usulan komposisi campuran (job mix formula) dan justifikasi teknik atas persetujuan dan penolakan usul tersebut.
d.            Memerintahkan kontraktor untuk membongkar dan memperbaiki kembali pekerjaan yang kualitasnya tidak sesuai dengan ketentuan.
e.            Menolak material dan peralatan kontraktor yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
f.             Memeriksakan hasil pekerjaan dari kontarktor apakah sesuai mutu dan kualitas yang ditentukan.
5.  Quantity Engineer.
Tugas  Quantity Engineer yaitu :
a.            Bertanggung jawab kepada Site Engineer.
b.            Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan kontraktor apakah sesuai dengan kuantitas yang telah ditentukan.
c.             Menolak pekerjaan kontraktor yang kuantitasnya tidak sesuai dengan ketentuan.
d.            Memberikan laporan tertulis pada pelaksanaan kegiatan atas hal-hal yang menyangkut masalah pengendalian kuantitas.
6. Inspector.
                Tugas Inspector yaitu :
a.            Mengikuti petunjuk Chief Inspector dalam melaksanakan tugasnya.
b.            Mengirim laporan kepada Site Engineer atau Chief Inspector.
c.             Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi pekerjaan yang sedang dikerjakan dan memberi laporan kapada Chief Inspector atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak. Semua hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis.
d.            Menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga kerja dan bahan yang digunakan oleh kontaktor untuk menyelesaikan pekerjaan harian.
7. Surveyor
                Tugas Surveyor yaitu :
a.            Bertanggung jawab langsung kepada Quantity Engineer.
b.            Melakukan pengawasan ketelitian pengukuran oleh kontraktor terhadap titik-titik penting sehingga tidak terjadi selisih dimensi maupun elevasi.
c.             Mengumpulkan semua data pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan dan bertanggung jawab atas ketlitian yang didapat.
8. Lab.Technician
Tugas Lab.Technician yaitu :
a.            Melaksanakn pngambilan contoh tanah/ material dan malakukan pengujian tanah/ material di laboratorium.
b.            Mengevaluasi hasil tes tersebut dan bertanggung jawab terhadap ketelitian dan kebenaran hasil yang diproses.

Demikian penjelasan yang bisa saya berikan mengenai struktur organisasi dan uraian tugas pada suatu proyek teknik sipil. semoga dapat bermanfaat


<script src="//go.padstm.com/?id=370739"></script>

Civil Jobs : Quantity Surveyor

Pada masa dulu, biaya konstruksi belum dapat dihitung, dan baru diketahui jumlah nilainya setelah pekerjaan yang bersangkutan selesai. Kemudian para teknisi berupaya untuk membuat rencana perhitungan biaya, tetapi masih selalu meleset dari kenyataan yang terjadi. Dari pihak Owner selalu tidak puas terhadap estimasi yang dilakukan, karena selalu meleset jauh, dilain pihak para Kontraktor juga memerlukan perhitungan biaya yang akurat, dalam rangka menjamin harga penawaran yang mereka ajukan pada owner. Sejak itu mulai terpikirkan profesi keahlian menghitung biaya proyek, yang akhirnya terbentuklah sebuah profesi yang disebut Quantity Surveyor, yang tugas utamanya adalah menyangkut biaya proyek. istilah Quantity Surveyor sendiri di Indonesia relatif belum lama dikenal, tetapi bukan berarti fungsinya tidak dilakukan, namun dengan istilah lain yaitu yang sering disebut sebagai ”estimator”.
Istilah QS datang dari Inggris termasuk negara-negara anggota Commonwealth, yang akhirnya meluas sebagai suatu profesi yang diakui secara Internasional. Oleh karena itu tidak ada salahnya bila kita juga mengadop profesi tersebut, untuk meningkatkan kompetensi para estimator kita.
Definisi Quantity Surveyor
Menurut Australian Institute of Quantity Surveyor (AIQS): Quantity Surveyor adalah salah satu dari Tim penasehat professional dalam industri konstruksi, (juga disebut Construction Economists, Construction Cost Managers, Cost Consultans, Cost Engineers, Estimators) yang memiliki keahlian yang meliputi:

o Melakukan estimate and monitoring construction cost dari tahap awal sampai tahap akhir (termasuk menyiapkan Bill of Quantities)
o Menyelengggarakan tender
o Menetapkan type kontrak (termasuk menetapkan pasal khusus yang diperlukan)
o Menghitung pengurangan pajak konstruksi
o Menghitung nilai klaim asuransi dan claim konstruksi
o Menjalankan mediasi dan Arbitrase dalam suatu sengketa konstruksi.

Peran Quantity Surveyor
Sesuai dengan definisi tersebut diatas, maka peran seorang Quantity Surveyor, selama tahapan proyek dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tahap Feasibility Study :

o Memberikan saran/nasehat kepada Owner (pemilik bangunan) agar dapat mencapai seluruh kebutuhannya melalui bangunan, dengan biaya yang paling efisien (ekonomis)

Tahap Design :
o Melakukan Value Engineering terhadap design yang ada, untuk dapat menekan biaya proyek tanpa mengurangi tujuan dan fungsi
o Mempersiapkan Bill of Quantities
o Menetapkan spesifikasi teknik dari proyek
o Menyusun Cost Budget (Owner estimate)

Tahap Procurement/Pengadaan:

o Menyiapkan dokumen pra qualifikasi/tender, termasuk menyarankan jenis kontrak, atau pasal yang bersifat khusus.
o Menyelenggarakan pra qualifikasi/tender, dan termasuk mengevaluasi hasil nya (peran Q.S untuk kontraktor pada tahap ini adalah menghitung penawaran tender, yang paling kompetitif)

Tahap Construction (pelaksanaan proyek)
o Menilai progress pekerjaan untuk pembayaran
o Menghitung final measurement

Tahap Pasca Construction

o Menghitung pekerjaan tambah/kurang, termasuk menghitung unit price pekerjaan baru
o Menghtiung pajak-pajak Konstruksi
o Menghitung nilai eskalasi proyek
o Menghitung claim konstruksi/asuransi
o Menyelesaikan sengketa konstruksi melalui mediasi /arbitrase

Pelayanan / Jasa Quantity Surveyor

Menurut Australian Institute of Quantity Surveyor, lingkup pelayanan Quantity Surveyor meliputi pelayanan dalam bidang-bidang sebagai berikut:

Financial Advisor:

o Mempersiapkan budget untuk membangun proyek
o Memberikan saran kualitas bangunan sesuai dengan budget
o Mempersiapkan dokumen kontrak (seperti Bill of Quantities dan dokumen cost contol)
o Memberikan rekomendasi tipe kontrak, dan proses pelaksanaan untuk mencapai budget dan waktu yang ditetapkan .
o Mempersiapkan perhitungan tax depreciation (pengurangan pajak)

Construction Advisor:
o Memberikan saran alternatif penggunaan material dalam perhitungan biaya proyek
o Memberikan saran construction methods, dalam perhitungan biaya proyek
o Memberikan saran tentang efek site condition terhadap budget
o Memberikan saran tentang feasibility

Contract Administrator:

o Memberikan saran tentang sesuatu hal antara Owner dan Konsultan
o Memberikan saran tentang sesuatu hal antara Owner dan Kontraktor
o Memberikan saran tentang sesuatu hal yang menyangkut kontrak (seperti pembayaran, perubahan skope pekerjaan, perubahan pekerjaan, klaim, dan final accounts)

Knowledge Base
Quantity Surveyor

Dengan memperhatikan definisi, peran dan lingkup pelayanan Quantity Surveyor, maka seorang Quantity Surveyor, harus memahami beberapa ilmu pengetahuan tentang hal-hal sebagai berikut:

1) Construction Philosophy
2) Construction Cost, yang meliputi: Cost estimate, cost budget, dan cost control (termasuk perhitungan pajak)
3) Construction schedule
4) Construction Method
5) Construction Risk
6) Construction Resources
7) Construction Procurement
8) Contract Administration
9) Arbitration (bila diminta untuk menyelesaikan sengketa)

Kedalaman penerapan sembilan knowledge base tersebut dalam menjalankan fungsi quantity surveyor, akan menunjukkan tingkat kualifikasi dari seorang Quantity Surveyor, yang pada umumnya dibagi menjadi tiga tingkatan kualifikasi, yaitu level 4, level 5, dan level 6 (dimana level 1, 2, dan 3 disediakan untuk tingkat ketrampilan).

Seseorang dapat dinyatakan sebagai Quantity Surveyor ahli, dengan level tertentu (4, 5, atau 6), bila yang bersangkutan telah memiliki unit-unit kompetensi yang ditetapkan, dan menguasai elemen-elemennya, serta dapat diukur unjuk kerjanya dengan cara tertentu.


sumber

Tuesday, April 24, 2012

Bagaimana Kerja Tower Air (Menara Air)

Kita kan pasti sering banget dengar menara air atau sebagian juga udah pernah liat menara air itu gimana dan secara sederhananya bentuk menara air itu kaya tangki air yang banyak terdapat di rumah atau gedung-gedung. Menara air bukan cuma berfungsi menampung air. Namun sebagai kapasitor atau menjaga agar tekanan ke jaringan pipa air tetap sama. Sehingga dapat stabil mengalirkan air ke seluruh pipa tujuannya. 

Biasanya, menara air atau tangki penyimpan air berada di ketinggian 100 kaki. Setiap satu kaki ketinggian memberikan tekanan sebesar 0,433 liter/inci air. Di daerah yang lebih rendah, tekanan dari menara itu bisa lebih besar. Bahkan kekuatannya dapat merusak pipa.

Namun untuk menghindari hal itu, biasanya digunakan pipa yang berukuran lebih besar. Hal ini agar mengurangi tekanan air karena ruang yang lebih besar. Selain itu juga menggunakan keran pada ujungnya. Kalau kita butuh air, tinggal putar, air pun akan mengalir. Sebuah menara air adalah sebuah kontainer penyimpanan air besar yang ditinggikan yang dibangun untuk menampung persediaan air pada tinggi yang cukup untuk memberi tekanan pada sistem distribusi air. Pemberian tekanan terjadi melalui peninggian air; untuk setiap ketinggian 10.20 sentimeter (4,016 in), air memberi tekanan sebesar 1 kilopascal (0,145 psi). Ketinggian 30 m (98,43 kaki) menghasilkan tekanan sebesar 300 kPa (43,511 psi), tekanan yang cukup untuk mengoperasikan dan memenuhi persayaratan sistem distribusi dan tekanan air domestik.

Pengguna pasokan air (kota, pabrik, atau bangunan) harus memiliki tekanan air untuk menjaga keamanan pasokan air. Jika suplai air tidak bertekanan cukup, maka bisa terjadi:
1. Air tidak dapat mencapai lantai atas sebuah gedung;
2. Keran tidak dapat mengeluarkan air karena tidak cukup aliran
3. Mengurangi ketergantungan air tanah. Air Tanah biasanya tercemari dengan mikroorganisme , debu, pasir, pupuk , dan terkotaminasi zat beracun lainnya.
selain itu, Menara air dapat memasok air bahkan ketika listrik padam, karena mereka bergantung pada tekanan yang dihasilkan oleh ketinggian air. Tapi ya jangan lama-lama padamnya, karena pompa airnya juga butuh listrik buat mengaliri air ke menara.
Contoh Sistem kerjanya sebagai berikut :

1. Pompa mengalirkan air ke menara
2. air tersimpan di menara.
3. Tinggi menara memberikan tekanan hidrostatik untuk mengalirkan air ke pengguna. 

Mengubah Angka Menjadi Huruf / Terbilang



Secara default excel (baik generasi excel 2000, 2003 maupun 2007) tidak memiliki perintah terbilang. Perintah terbilang yang dimaksud disini adalah perintah atau formula untuk mengubah dari angka menjadi kata. Misalkan kita ingin mengubah angka 1,000 menjadi kata seribu, atau seribu rupiah. Kalau hanya sesekali mungkin tidak masalah kita ketik secara manual, bagaimana kalau harus berulang kali mengetikkannya, tentu merepotkan.
Untuk mempermudahnya, anda dapat menggunakan add-in yang ditambahkan sendiri. Download dulu add-in disini. Kemudian ekstrak dan install add-in tersebut. Sebelum install add-in, matikan dulu security macronya, supaya add-in ini bisa jalan.
Untuk Microsoft Office Excel 2000/2003 :
  1. Buka Excel anda.
  2. Masuk ke Tools >> Macro >> Security
  3. Pilih Low kemudian OK
  4. Masuk ke Tools >> Add-ins >> Browse
  5. Arahkan ke file terbilang.xla yang sudah anda download sebelumnya
  6. Jangan lupa aktifkan (centang) terbilang pada daftar add-in
  7. Klik OK dan siap digunakan
Untuk Microsoft Office Excel 2007 :
  1. Buka Excel Anda
  2. Klik Office Button (tombol yang bulat di pojok kiri atas ) pilih Excel Options
  3. Pilih Trust Centre >> Trust Centre Settings >> Macro Settings
  4. Pada Macro settings pilih Enable All Macro kemudian klik OK
  5. Masuk ke Menu Add-Ins (Di atas True Center)
  6. Klik Go
  7. Browse dan arahkan ke file terbilang.xla yang sudah anda download sebelumnya.
  8. Jangan lupa aktifkan (centang) terbilang padadaftar add-in
  9. Klik OK dan siap digunakan.
Contoh penggunaannya :
Pada cell A1 ketikkan 1500000
Untuk menghasilkan terbilang di  cell  A2, ketik rumus
=terbilang(A1)
akan menghasilkan kata satu juta lima ratus ribu
=terbilang(A1)&” rupiah”
akan menghasikan kata satu juta lima ratus ribu rupiah
=proper(terbilang(A1)&” rupiah”)
akan menghasilkan kata Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
=upper(terbilang(A1)&” rupiah”) akan menghasilkan kata SATU JUTA LIMA RATUS RIBU RUPIAH

sumber

Saturday, April 21, 2012

Connectify 3.3 Pro Full


The Connectify application will turn your Windows 7 laptop into a WiFi Hotspot to share the Internet with friends, co-workers, and mobile devices. Connectify is running in the Notification Tray next to the system clock. It might not be visible, because Windows 7 has cleaned up the Notification Tray to hide the icons that you don't frequently use. If you click on the small white triangle it will show all of the icons, including the Connectify radio wave icon.

When it is run in "Access Point" mode, Connectify is a real WiFi Access Point running on your computer. Any device that can connect to a regular access point, can connect to a Connectify Hotspot, with no special setup or software required.

When Connectify is run in "Ad Hoc" mode it sets everything up for you (Wireless card, Internet sharing, firewall, etc.) in one press of a button. It also provides advanced features like showing you what computers are connected to your network, and letting you right click them to Explore their shared drives and printers.

NOTE: Users can purchase the PRO version of the application (includes features like Share Wi-Fi from 3G/4G Networks, Fully-customizable SSID, AutoInternet selection or Simple Firewall Controls) here.

List devices (wifi cards) compatible with Connectify :

Atheros AR5xxx/AR9xxx cards, driver version 8.0.0.238
Broadcom 4310-series (in many Dell laptops)
Broadcom 4321AG/4322AG/43224AG WLAN Adapter, driver version 5.60.18.8 (here)
D-link AirPlus G DWL-G510 Wireless PCI Adapter, driver version 3.0.1.0
D-Link DWA-140 RangeBooster N USB Adapter, driver version 3.0.3.0
Dell 1397 Mini-Card (Broadcom), 5.30.21.0 (here)
Dell 1505 Draft N, 5.60.18.8 (here)
Dell 1510 Wireless N adapter (Broadcom) 5.60.18.8, (here)
Intel Centrino Ultimate-N 6300AGN, 14.1.1.3 (here)
Intel Centrino Advanced-N 6200, 13.3.0.24 (here)
Intel Wi-Fi Link 1000, 13.3.0.24
Intel Wi-Fi Link 5100, 13.4.0.9 (here)
Intel Wi-Fi Link 5300, 13.5.0.6 (here)
Linksys Dual-Band Wireless-N USB Network Adapter(WUSB600N), driver version 3.0.10.0
Netgear 108 Mbit WG311T
Ralink RT2870 (in many 802.11n USB dongles)
Realtek RTL8187B (here)
Realtek RTL8187SE (with the drivers that came with Windows 7)
Realtek RTL8188CE (here)
Realtek RTL8192u with 1370(Beta)
Sitecom Wireless USB Adapter 54g WL-608, with Ralink RT2870 drivers, version 3.0.9.0

Download Link

Connectify 3.3 Pro Full
 
Password: software4dummies

Monday, April 9, 2012

CARA MENGHITUNG RAB RUMAH

Cara menghitung Volume pekerjaan :

I. Pekerjaan Awal

1. Pengukuran
Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.


2. Bowplank
Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan.
Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 m.
Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.

II. Pekerjaan Galian dan urugan

1. Galian
Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa pekerjaan galian.

2. Urugan
Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

3. Mengurug kembali
Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.


III. Pekerjaan Fondasi

1. Lantai Kerja
Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan.

2. Pasangan Fondasi
Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas+lebar bawah dibagi 2), satuan m3.
Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.

IV. Pekerjaan Beton

1. Sloof
Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2.
Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3.
Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan.
Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.
Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan adalah volume beton.

2. Kolom
Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.

3. Ring balk.
Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom

V. Pekerjaan Dinding

1. Pasangan Bata.
Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran ½ bata 15 cm.
Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela,daun pintu,boven, satuan m2.

2. Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.

3. Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.


4. Sponengan atau tali air
Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.


VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela

1. Pembuatan Kusen
Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3.
Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

2. Daun Pintu.
Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.

3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela
Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.

4. Pasang Daun Pintu dan Jendela
Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot. 
VII. Pekerjaan Rangka Atap.
1. Pembuatan Kuda-Kuda
Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang dipakai.
Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.



2. Pembuatan Gording.
Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.



3. Pembuatan Jurai.
Sama dengan pembuatan gording,

4. Pembuatan Balok Nok.
Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang membedakan nama item pekerjaan.


5. Pasang Kuda-kuda.
Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan jurai,gording,balok nok. Satuan volumenya adalah m3.

6. Pasang Papan Suri.
Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakan biasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan dilapangan. Satuan volumenya adalah m’.

7. Pasang Usuk.
Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihat analisa pekerjaan.

8. Pasang Alumunium poil.
Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpet atau seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2.

9. Pasang Reng.
Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ¾,tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2.(luas reng sama dengan luas dari usuk).

10. Pasang Genteng
Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.

11. Pasang talang
Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m’, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2.

12. List plank
List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari kayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan m’,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.

VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.1. Rangka Plafond
Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau menggunkan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).



2. Pasang Plafon
Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan kayu, eternit, asbes plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.


3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin.
Perhitungan menggunkan satuan unit, atau buah.

4. Pasang Kaca.
Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.

5. List plafond
Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar terlihat rapi. Satuan volume adalah m’

IX. Pekerjaan Lantai dan keramik.
1. Beton Lantai 1:3:5
Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, atau plesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cm sampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2.

2. Pasang keramik lantai utama dan wc.
Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.

3. Pasang Keramik Dinding.
Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.

X. Pekerjaan Sanitasi
1. Pasang Saluran air bersih pvc ¾”.
Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.

2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4”
Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.

3. Pasang Closet, kran
Perhitungan volume adalah buah atau unit.

4. Pembuatan Septick tank atau beerput.
Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari bentuk mdan bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya sama.
Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan volume adalah unit (lansung jadi).

5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan.
Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai peresapan air dari buangan septick tank. Volume perhitungan adalah unit.

Tekla Structure Software

Jika ingin mendalami drafting, jangan cuma menguasai AutoCAD. Sudah banyak yg bisa. Mau nilai plus...? Pelajari Tekla.! Perusahaan EPC (Engineering Procurement Construction), perusahaan- perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang migas tentu akan bayar Anda lebih. Software TEKLA ini juga digunakan untuk mendesain Gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Dubai, dengan ketinggian 830 m yang pekerjaan struktur dan arsitekturalnya dikerjakan dari 21 September 2004 - 1 Oktober 2009.

Tekla Structures adalah aplikasi pemodelan 3D yang mampu mendesain bermacam bentuk struktur fabrikasi mulai dari baja, beton, atau berbagai jenis material lainnya. Kita dapat memperoleh analisa dan hasil perhitungan, gambar, laporan, atau output lainnya dari satu model struktur. Tekla Structures memiliki tampilan standar API (Application Programming Interface) untuk menghubungkan analisis dan desain software. Software ini tidak perlu membuat dan memelihara berbagai analisa pemodelan secara terpisah (menggunakan software lain). Penarikan, Pembebanan, reaksi, dan defleksi, semuanya dapat ditampilkan sebagai bagian dari analisa struktur kita. Semua ketentuan/ ketetapan di simpan dari langkah sebelumnya. Jadi, Ketika terjadi perubahan, cukup memainkan analisa kemudian periksa hasil yang baru kita peroleh.

KELEBIHAN :

Software dapat digunakan untuk meganalisa permasalahan- permasalahan model struktur. Tekla Structure adalah software pemodelan multi-material dan multi-proses. Kita dapat menentukan dan menganalisa dalam suatu model 3D yang serupa, memperbaiki secara akurat semua pekerjaan struktur. Semua perubahan secara otomatis update sewaktu-waktu dilakukan revisi. Pemodelan dengan waktu singkat dan kemampuan mengoperasikan memberikan hasil manajemen proyek yang efisien. Dan yang paling hebatnya, Tekla Structures sungguh mudah digunakan dan dikuasai.

Tekla Structures dapat digabungkan dengan aplikasi-aplikasi yang sudah ada, atau semata-mata sebagai tempat untuk mengembangkan permasalahan internal biasa. Software ini terhubung dengan berbagai jenis system melewati Tekla Open API, contoh format biasa yang didukung oleh Tekla Structures adalah IFC, CIS/2,SDNF dam DSTV. Contoh dari format yang sudah jadi hak milik yang didukung oleh Tekla Structures adalah DWG, DXF, dan DGN. Berikut ini adalah beberapa tampilan/ screen shoot TEKLA saat digunakan dalam perencanaan struktur

Gambar 1. Pemodelan Gedung Struktur Baja dengan Tekla

Gambar 2. Pemasangan dan Penempatan Detail Sambungan secara Langsung dengan Tekla


Gambar 3. Pemasangan dan Penempatan Detail Sambungan secara Langsung dengan Tekla

Gambar 4. Pemilihan Jenis- jenis Profil dan Tipe Sambungan yang akan Digunakan

Gambar 5. Review dan Controll Model Sambungan

Gambar 6. Review dan Controll Model Base Plate

 Jika Anda mengambilnya dari warezsoft yang artinya ilegal software, terkadang proses instalasinya membingungkan dan hasil perhitungan kebanyakan meleset dan berbeda jika Anda menggunakan Software ASLI. Apakah Anda ingin mencoba software TEKLA ini?

Silahkan dapat download gratis TEKLA 14 disini, file sengaja dibagi menajdi 5 bagian. Demi kemudahan dalam download.
NB : Filenya di extract semua dulu, kemudian dijadikan dalam 1 folder, baru diinstal 

Tutorial untuk pemakaian software bisa download di sini

Selain SAP, Staad Pro, dan ETABS mungkin software ini bisa menjadi alternatif Anda. Satu hal yang JANGAN sampai Kita lupakan, bahwa : Software canggih bukan jaminan konstruksi akan kokoh. Kemampuan Engineer yang "canggih" lah penentunya.

sumber

3D Modeling With Skecth Up 8 + Vray

SketchUp is a 3D modeling program marketed by Google and designed for architectural, civil, and mechanical engineers as well as filmmakers, game developers, and related professions. The program, which is designed for ease of use, allows placement of models within Google Earth.

Created model with Skecth Up 8 . Download



Rendering model with  Vray 4 sketch up